Manfaat Mandi Pasir Atau Kipu Untuk Burung

Burung Sedang Mandi Debu atau Kipu

Burung mandi ternyata bukan dengan air saja akan tetapi burungpun suka akan mandi dengan pasir, mandi pasir biasa di namakan juga Kipu, yang kita lihat kipu ini di sekeliling kita adalah ayam, pasti anda sering sekali melihat ayam yang sedang mandi pasir atau bisa juga si ayam mendi debu, hingga bekas mandi pasirnya membentuk sebuah lubang, atau mandi pasir bisa juga di kategorikan dengan istilah mandi tanah.

Ternyata mandi dengan pasir ini juga dibutuhkan oleh burung, seperti branjangan, anis, kacer atau mungkin juga burung lainnya dan menurut berbagai sumber bahwa mandi dengan pasir ini sangat bagus dan cocok sekali untuk burung Kacer yang sering mbagong atau mbedes.

Burung yang biasa dan suka mandi pasir atau sering kipu, biasanya dapat berumur panjang, seperti halnya Burung Branjangan, burung branjangan identik dengan mandi pasir karena dengan perawatan standar dan diberi tanah untuk mandi, umumnya bisa berumur hingga belasan tahun, atau bahkan lebih dari 20 tahun, tapi apa hubungannya antara mandi pasir dengan umur panjang.

Jadi seperti ini ceritanya, di saat burung yang sedang kipu atau mandi pasir, sebenarnya burung tersebut mematuki beberapa mineral yang diperlukan oleh burung, mineral itu sebut saja berupa calcium, iron ( zat besi ) iodium, zinccum, magnesium, sodium, phospor, cuprum dan kalium.

Mineral-mineral itu adalah salah satu pembentuk utama tubuh makhluk hidup, mineral ini membantu proses kimia dan elektrik yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, proses-proses kimia dan elektrik hanya akan berfungsi dengan benar apabila keseimbangan mineral yang sesuai diberikan pada sistem, dalam hal ini bisa dicontohkan zat besi untuk darah, belerang untuk otot, kalsium untuk tulang, dan banyak lagi, yang secara umum memberikan kelancaran fungsional tubuh terhadap makhluk hidup.

Dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung serta lain-lain itu semua tergolong dari khasiat mineral tersebut, juga Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan, tapi meskipun vitamin begitu penting, vitamin tidak dapat melakukan apa-apa untuk makhluk hidup tanpa mineral, karena dengan mandi pasir inilah seekor burung branjangan akan mendapatkan banyak mineral yang dia butuhkan.

Atau bisa juga dengan kerangka atau tulang sontong yang biasa kita lihat, biasanya dalam sangkar branjangan suka ada sontong atau cumi-cumi, juga burung kenaripun suka diberikan sontong untuk mendapatkan mineral hal ini biasa di sebut dengan ngasin, dalam kasus lain, burung perkutut yang diberi totok ( kerangka / tulang ) sotong atau cumi-cumi, juga mendapatkan mineral dari tulang cumi itu, inilah salah satu penyebab mengapa burung perkutut yang dipelihara di sangkar juga bisa berumur bahkan sampai puluhan tahun.

Sebenarnya semua burung juga perlu mandi pasir, artinya semua burung memang perlu mendapatkan mineral, burung-burung yang tidak suka mandi pasir di alamnya, mereka akan mendapatkan mineralnya dari tanah yang ikut terangkut ketika burung makan makanan yang tergeletak di tanah, atau bisa juga ketika dengan sengaja mereka mengorek-ngorek tanah untuk mendapatkan cacing dan sebagainya dalam mencari makan.

Sama halnya dengan burung-burung yang kita pelihara di dalam sangkar, mereka juga memerlukan mandi pasir, mereka perlu mandi tanah untuk mendapatkan mineral, tapi masalahnya tidak semua burung suka mandi pasir, lagi pula pasir atau tanah yang bagaimana yang dipakainya.

Burung yang kekurangan mineral bisa macam-maacam, contohnya jika burung kacer gampang mbagong atau mbedes, atau cucak ijo yang kurang akan mineral akan kurang ngentrok dan susah ngejambul.

Burung yang kurang mineral atau defisiensi mineral akan menunjukkan gejala seperti rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal), paralysa (lumpuh), perosis (tumit bengkak), anak burung yang menetas cacat, urat keting (tendo), terlepas sendinya, tercerai (luxatio), paruh meleset, kekurangan darah, pucat dan lemah, dan bisa juga hal yang paling sering kita lihat adalah bulu burung yang mudah patah sehabis mabung, tidak berkilau alias kusam.

Berikut ini beberapa manfaat mandi pasir bagi burung:
  • Burung akan memiliki bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabun.
  • Mencegah berbagai penyakit tulang seperti tulang lembek, bengkok, lumpuh, tumit bengkak, urat keriting, dan lainnya.
  • Burung d penangkaran akan berproduktivitas tinggi dan bisa segera bertelur.
  • Daya tetas tinggi dengan tingkat kematian embrio yang rendah.
  • Telur berisi dan anak burung akan menetas dengan sehat.
Penting : Jangan menggunakan pasir karena butiran pasir sangat keras dan tajam yang bisa merusak bulu burung, cari tanah yang bebas mikroba dan pestisida, jika anda tidak bisa memastikan tanah yang bagus dan bersih, anda bisa menggunakan bubukan batu bata yang disaring, cari saja batu bata yang empuk jangan yang keras karena meski disaring, bubukan bata yang keras bisa juga merusak bulu burung seperti halnya pasir.

Jadi dengan membiasakannya burung kita untuk mandi pasir atau tanah, maka kita sudah memastikan burung kita akan memiliki bulu yang kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung atau ambrol dan tidak terkena rachitis ( tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal ), bebas paralysa (lumpuh), bebas perosis ( tumit bengkak ), anak burung menetas sehat, burung tidak mengalami urat keting ( tendo ), burung tidak terlepas sendinya, tidak tercerai ( luxatio ), paruh tidak meleset, tidak kekurangan darah sehingga pucat dan lemah, burung di penangkaran bisa segera bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi dengan tingkat kematian embrio yang rendah.


Komunitas Pecinta Hobi Burung Berkicau,
Sumber : www.omkicau.com
Foto : www.wqed.org

Atasi Pentet | Toet | Cendet Birahi

Cara mengatasi cendet galak dan birahi
Pentet atau cendet merupakan burung yang bisa menirukan suara burung-burung di sekelilingnya jika memang burung pentet ini di master dengan beberapa burung master, seperti ciblek, lovebird, cucak jenggot, kenari bahkan suara jangkrikpun bisa ditirunya, jika sudah komplit dengan berbagai macam isian suara burung master tak di ragukan burung tersebut mempunyai harga yang sangat tinggi.

Akan tetapi bagaimana jika burung pentet ini yang menjadi andalan atau burung kesayangan anda mendadak menjadi nakal, diam, stres dan galak atau overbirahi, pasti anda pusing tujuh keliling ditambah lagi, jika di turunkan di arena lomba hanya bisa diam, loncat-loncat ketakutan serta mencabuti ekornya.

Berikut ini saya mencoba berbagi info tentang masalah pentet diatas yaitu tentang perbedaaan burung pentet yang Stres maupun burung pentet yang over birahi karena biasanya dengan kedua masalah tersebut burung jadi tidak dan jarang bunyi dan antara pentet stres dan pentet over birahi mempunyai persamaan, berikut ini adalah ada beberapa burung pentet yang over birahi diantaranya yaitu :
  • burung terlalu banyak bergerak, bisa sering salto atau sering locat ke samping kiri dan kanan.
  • Jika melihat burung lain atau melihat pentet lagi seperti ingin mengejarnya.
  • Jika orang mendekat akan langsung menyambar dan galak.
Solusinya adalah :
  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 2 pagi dan 2 sore.
  • Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu.
  • Berikan Ulat Bambu 2 ekor 3x seminggu.
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.
  • Dan jika bisa Mandi malam.
Baiklah ini hanya sekedar sharing info saja, dalam merawat burung berkicau, karena menurut saya sebagus apapun serta dari mana asal muasal pentet itu tidak akan membawa hasil yang maksimal, Jika kalau pentet tersebut memang tidak mempunyai trah atau karakter tempur yang mumpuni dan memiliki mental yang bagus.

Oleh karena itu ada beberapa hal yang mungkin perlu anda diperhatikan, yaitu potensi ngoceh tanpa henti bisa dilihat dari perawakannya, pilih burung berkepala besar dan membulat, karena di yakini pertanda burung bagus dan pintar, serta diantaranya dalam memilih burung Pentet yang masih bahan yaitu :
  1. Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Cendet jantan dapat dilihat warna bulu yang tegas mengkilap dan kontras. 
  2. Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah cenderung lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  3. Kepala besar, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik. 
  4. Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  5. Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  6. Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  7. Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
Konon jika pentet mempunyai paruh tebal dan tampak kokoh menandakan burung bisa membawakan lagu dengan tembakan dan volume keras, dan sebaliknya bila paruh terlihat pipih, cendrung ngerol ( bila ngerol volume suara akan lebih kecil karena di butuhkan udara/nafas lebih lama ), pentet bertubuh pipih memanjang memiliki kebiasaan nagen saat bunyi, terlebih lagi apabila warna dada putih bersih dan kaki kokoh mencengkram tangkringan, itu menandakan pentet mempunya mental tanding yang serta gaya tarung yang baik dan anteng atau istilahnya nagen.

Dan jenis makanan pokok Pentet yaitu, Voer akan lebih baik sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, karena belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cendet, serta EF ( Extra Fooding ), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Pentet atau Cendet  yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya, pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.
Mudah mudahan sharing info tentang burung pentet ini bisa menambah pengetahuan bagi para pecinta hobi burung pentet khususnya bagi new comer pentet mania, dan bagi para master pentet kiranya mohon maaf jika ada dan masih banyak kekurangan atas hal tersebut di atas dan jika ada tips lain yang bermanfaat untuk rekan rekan penggemar pentet, di persilahkan berbagi tips-tipsnya melalui comment di bawah ini.

Komunitas Pecinta Hobi Burung Berkicau, berbagai sumber dan Smart Mastering

Pasar Burung Plered Cirebon

Pasar Burung Plered Cirebon, adalah tempat berkumpulnya bagi para pecinta hobi burung dari segala golongan, tepatnya setiap hari Minggu, baik itu sekedar para pehobi memelihara dan membeli burung ataupun banyak juga bagi mereka yang menjual burung-burung peliharaan mereka disini, untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya bisa di katakan pasar burung Plered Cirebon inilah sebagai ajang jual beli transaksi perburungan bagi penggemar burung berkicau, disini banyak sekali pedagang-pedagang burung yang datang dari berbagai kota, khususnya banyak sekali pedangan dari Wetan atau Jateng dan Jatim.

Burung-burung yang dijualpun begitu sangat beragam, ada burung hasil tangkapan hutan dan adapula burung-burung hasil dari penangkaran dari berbagai daerah, tapi saya sarankan jika anda ingin membeli burung pada hari minggu datang lebih pagi sekitar jam 8 atau jam 9 pagi, karena memang jika anda datang terlalu siang akan terasa terik dan panas disini, dan lagi jika anda datang terlalu siang mungkin burung-burung yang akan anda cari sudah terbeli oleh orang lain.


Jika anda ingin membeli burung kesukaan anda sesuai dengan isi dompet datang saja ke pasar Plered, anda bisa mencari burung-burung muda hutan atau hasil tangkapan hutan, di pasar Burung Plered Cirebon ini bisa anda temukan, termasuk burung-burung Murai Batu, Cucak Jenggot, Cucak Ijo, Branjangan dan segala jenis burung lainnya sangat banyak yang di perjual belikan, tapi memang burung-burung tersebut masih liar dan giras karena burung hasil tangkapan hutan.
 
Perdagangan jual beli burung di pasar ini cukup bagus dan sangat membantu perekonomian untuk wilayah tingkat III Cirebon, Khususnya untuk pedagang burung-burung kecil, karena harga burung sangat terjangkau dan murah dengan harga murah inilah banyak para pedangan yang sengaja berbelanja di sini baik party besar dan kecil untuk di jual kembali di daerah mereka masing-masing, ada yang dari Arjawinangun, Kuningan, Jatibarang, Tasik, Ciamis dan sekitarnya.

Ramainya Pasar Burung Plered Di Cirebon ini hanya ada di setiap hari Minggu, tak heran setiap hari minggu pagi hingga siang jalan menuju pasar burung ini sangat ramai dipadati para pengunjung hingga terjadi kemacetan di jalan utama, baik yang hanya melihat-lihat maupun ingin mencari burung kesukaan mereka.

Sebelumnya area pasar burung ini terletak di tengah-tengah lapangan sepakbola, akan tetapi karena lapangan ini telah di fungsikan kembali dan berbagai faktor akhirnya para pedagang burungpun di alihkan ke sisi lapangan tapi tidak menyurutkan para pengunjung dan pedagang di sekelilingnya untuk terus berjualan dan mencari nafkah untuk keluarga mereka masing-masing.

Agar tidak menyesal dan tidak tertipu dalam memilih burung, anda bisa baca juga tentang TIPS MEMILIH BURUNG DENGAN BAIK

Maju Terus Perburungan Kicau Mania Cirebon


Komunitas Pecinta Hobi Burung Berkicau

Burung Cantik Cendrawasih Jangan Sampai Punah

Burung Cendrawasih
Burung nan Cantik cenderawasih yang menjadi ikon Papua di ambang kritis, perubahan ekologi dan orientasi ekonomi membawa ancaman primer dan sekunder bagi hewan endemik Papua ini. 

Ancaman primer berupa kerusakan habitat, sedangkan ancaman sekunder berupa perburuan dan perdagangan secara besar-besaran dan terselubung. 

Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua, Herman Soh, saat memantau burung cenderawasih di Enarotali, ibu kota Kabupaten Paniai, awal Mei lalu, mengungkapkan indikasi menurunnya populasi cenderawasih di Papua.

Hasil penelitian terakhir pada Maret 2012 yang dilakukan BKSDA Papua di salah satu lokasi habitat cenderawasih diketahui setiap satu kilometer persegi hanya ditemukan 2-3 ekor cenderawasih. Padahal, tahun 2000-2005 masih ditemukan 10-15 ekor. ”Ini tingkat degradasi yang sangat memprihatinkan,” kata Soh.


Penurunan populasi cenderawasih itu antara lain karena pemekaran kabupaten baru, pembangunan akses jalan, permukiman penduduk, pembalakan hutan, dan perburuan serta penangkapan. Setiap pembukaan jalan, pembangunan perkantoran, permukiman penduduk, penambangan, dan pembalakan hutan selalu ada cenderawasih yang ditangkap, atau sarang cenderawasih bersama telur dan anak yang baru menetas hancur.

Data WWF Papua menyebutkan, pada tahun 1900-1930-an penjualan cenderawasih mencapai 10.000-30.000 ekor per tahun. Tahun 1912, misalnya, penjualan mencapai 30.000 ekor dalam satu kali pengiriman kapal ke Jerman dan Inggris untuk kebutuhan fashion.

Tahun 1904-1908 jumlah cenderawasih yang masuk ke London 155.000 ekor, ke Perancis sekitar 1.200.000 ekor. Total penjualan burung cenderawasih selama 1820-1938 ke seluruh Eropa ditaksir kurang dari 3 juta ekor.

Cendrawsih Merah
Perdagangan cenderawasih masih terus berlangsung. Hanya saja dilakukan secara tertutup dan sulit terpublikasi. Pemburu, penadah, dan penjual cenderawasih di Papua bervariasi, mulai dari individu yang menjual di jalan-jalan ke arah pedesaan, kecamatan terpencil, bahkan di pasar-pasar tradisional.

Soh menyebutkan, dalam penelusuran BKSDA Papua beberapa waktu lalu di Bonggo, Kabupaten Sarmi, ditemukan oknum anggota TNI memelihara puluhan ekor cenderawasih dalam sebuah kandang. Oknum TNI itu mengaku menyelamatkan cenderawasih dari masyarakat yang hendak menjualnya ke pasar.


"Tetapi saat kami meminta burung cenderawasih itu, dia tidak mau beri dengan alasan macam-macam. Masih banyak kasus penangkapan, penjualan, dan pengiriman cenderawasih ke luar Papua. Bayangkan, di Jawa Barat, khususnya daerah di sekitar Bogor, ada taman burung cenderawasih yang jumlahnya puluhan ekor. Dari mana mereka dapatkan burung-burung itu?" ujar Soh.

Pada ruas jalan Nabire-Enarotali, tepatnya di Km 180, terpajang delapan ekor burung cenderawasih awetan. Burung mati-kering itu sengaja dipajang untuk dijual kepada para pelintas jalan. Harga cenderawasih kremasi itu berkisar Rp 120.000-Rp 150.000 per ekor.

43 jenis  Burung Cendrawsih

Sebanyak 43 jenis cenderawasih tersebar dari Australia sampai Pulau Papua, dan ke arah barat sampai Pulau Maluku. Khusus di Papua terdapat 38 jenis, sebagian besar tersebar di dataran tinggi, dan beberapa jenis hidup di pulau-pulau sekitar pulau Papua.

Jenis-jenis cenderawasih itu antara lain cenderawasih jambul (Cnemophilus macgregorii), dengan panjang sekitar 25 cm, jantan berwarna jingga keemasan di bagian atas (punggung), bagian bawah hitam, dan betina berwarna zaitun kecoklatan. Cenderawasih ekor panjang (Paradigalla carunculata), panjang 38 cm, berhabitat di bagian barat pegunungan Jayawijaya dan daerah kepala burung (Sorong). Burung ini berwarna hitam dengan gelambir berwarna kuning mencolok di dahi dan ekor.


Jenis-jenis cenderawasih ini sudah jarang ditemukan di hutan Papua. Perkembangbiakan burung ini memang tak banyak dan tidak mudah. Cenderawasih mudah stres. Dalam sebuah sarang hanya ditemukan 1-2 butir telur. Burung ini jarang bertelur sampai lebih dari tiga butir.

Menurut penelitian WWF Papua tahun 2000, di Yappen Waropen setiap hamparan alam satu kilometer persegi terdapat enam ekor burung cenderawasih. Jika dikalikan dengan luasan wilayah 2.050 kilometer persegi (luas wilayah Yappen Waropen), total burung cenderawasih sekitar 12.300 ekor.

Koordinator Program Yayasan Bina Mandiri Utama Papua Maurus Wokey mengatakan, jenis burung di Papua yang paling dikagumi hanya cenderawasih karena bulunya indah. Ekornya yang panjang dan lembut dihiasi warna-warni yang kemilau dan kuning kecoklatan.



 Cara kawinnya pun tergolong unik. Sang jantan harus melakukan percobaan percumbuan yang lama. Diawali dengan menari berputar-putar mengitari sang betina, lalu meloncat-loncat, diikuti sedikit bernyanyi. Semua ”ritual” perkawinan yang tak ditemukan pada satwa lain itu memakan waktu setengah jam.


Itu sebabnya cenderawasih disebut burung dewata. Ada juga menyebutnya burung dari surga. Pada abad ke-18-19, para bangsawan dan ratu Inggris selalu menggunakan burung cenderawasih sebagai hiasan di kepala atau pakaian. Keindahan alami itu membuat burung ini terus diburu dan diperdagangkan.

Secara umum, bulu cenderawasih bervariasi dari hitam pekat seluruhnya sampai merah jingga, dan hijau kemilau, dengan berbagai warna coklat. Bulu cenderawasih jantan lebih indah, berkilau, dan rumit. Adapun bulu betina meski tampak kusam dan lebih sederhana tetap saja menawan.


Seiring laju kehancuran habitat dan perilaku manusia, bukan tak mungkin burung endemik papua ini bakal tinggal nama saja seperti halnya jalak Bali (Leucopsar rothschildi) atau elang Jawa (Nisaetus bartelsi).

Andai saja UU No 5/1990 tentang konservasi alam dan ekosistem bisa ditegakkan niscaya nasib cenderawasih tak seburam ini. UU ini memberi ancaman kurungan penjara 20 tahun dan denda Rp 200 juta bagi yang menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memelihara, memiliki, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup atau mati. ( KORNELIS KEWA AMA ).

Salah Satu Cagar alam Burung Cendrawasih Barawai



Sumber Artikel di Ambil :
kompas.com
Editor :
Tri Wahono
Salam Kicau Mania
Foto : 
Dari Berbagai Sumber

Ragam Burung Apung

Burung Apung
Burung Apung Sawah ( India ),
 Anthus Rufulus
Burung Apung atau burung Branjangan, sekilas di lihat sama seperti dengan burung branjangan, dari segi warna dan ukuran tubuh serta katuranggan lainnya, tapi ada yang membedakan burung apung dan burung branjangan yaitu nama latin dari keduanya.

Burung Apung memiliki nama latinnya adalah Anthus dari suku Motacillidae, dan marga anthus ini mempunyai banyak marganya hingga kurang lebihnya 40 Species, sedangkan burung branjangan memiliki nama latinnya Mirafra, dan lebih di kenalnya dengan sebutan Mirafra Javanica, tapi jika dilihat seperti tidak ada perbedaan yang sangat mencolok, mungkin tipis sekali perbedaannya.

burung branjangan
Burung Branjangan


Apung adalah nama sejenis burung pemakan serangga dan burung ini juga memiliki cara terbang khas, menggelombang, dan kerap hinggap di tanah sama seperti branjangan dan apung ini memiliki persebaran kosmopolitan, banyak ditemukan di hampir semua bagian dunia kecuali di tengah padang pasir yang kering, di hutan lebat, dan di Antartika, dalam bahasa Inggris (dan juga Malaysia) burung-burung Apung ini dikenal sebagai pipit, namun tidak sama dengan burung pipit dalam bahasa Indonesia.

Burung-burung Apung ini bertubuh ramping, berukuran sedang, dan berjalan dengan anggun di darat, serta mempunyai Paruhnya yang ramping, ( mungkin yang kita kenal kalo branjangan paruhnya agak tebal ), kakinya kecil dan panjang, ekornya yang panjang kadang-kadang digoyangkan ketika berjalan.

Apung memiliki penampilan yang cenderung konservatif, warna bulunya umumnya tidak menarik, kecoklatan atau kekuningan, dengan bintik-bintik atau coret-moret hitam, warna yang cocok untuk menyamar di atas tanah atau bebatuan.

Panjang tubuhnya berkisar antara 16 hingga 21 cm, meski yang terkecil, apung ekor-pendek, hanya sekitar 11,5–12,5 cm, dan mempunyai berat tubuh antara 15–38 g, baik dari ukuran tubuh maupun dari warna bulunya, tampak tidak ada atau hanya ada sedikit dimorfisme seksual (perbedaan di antara jantan dan betina). 

Satu ciri apung yang tidak biasa di kalangan burung petengger ialah bulu tersiernya yang seluruhnya menutupi bulu primer manakala sayapnya terlipat, fenomena ini diyakini berlaku untuk melindungi bulu-bulu primer yang penting untuk terbang, dari kerusakan akibat sinar matahari yang terik di habitatnya.

Makanan Apung ini berupa serangga dan invertebrata kecil lainnya, apung biasa menjelajahi tempat-tempat terbuka seperti persawahan, bantaran sungai, dan tepi jalan, bila terganggu, terbang rendah menggelombang dan hinggap kembali dalam jarak yang tidak terlalu jauh.

Apung bersarang di antara rerumputan di atas tanah, bertelur hingga sekitar enam butir, sebagaimana kerabatnya yang lain, apung bersifat monogami dan mempertahankan teritori tempat tinggalnya dan banyak spesiesnya yang bersifat migran.

Apung Kijang, Anthus Cervinus


Apung Petchora, Anthus Gustavi

Apung Richard, Anthus Richardi

Telah di jelaskan tadi bahwa burung Apung ini memiliki Marga yang beranggota lebih dari 40 spesies, dan menjadikannya yang terbesar dalam suku Motacillidae, jumlah anggota tepatnya masih dalam perdebatan, sebagian ahli mendaftar hanya sekitar 34 spesies dalam marga ini. 

Burung Apung Tanah Anthus novaeseelandiae dari Selandia Baru
Apung Tanah, Anthus Novaeseelandiae ( Selandia Baru )
Sebagai teladan, apung tanah, Anthus novaeseelandiae, yang sekarang ini memiliki 9 anak jenis (subspesies) yang tersebar di Selandia Baru, Australia dan Papua, sebelumnya juga mencakup apung sawah dan apung richard dari Benua Asia, serta apung afrika yang menyebar di Afrika, tambahan lagi, populasi Australia dan Selandia Baru kini diusulkan untuk dipisah sebagai spesies baru atau bahkan perlu dipisahkan antara populasi di pulau-pulau kecil di selatan Selandia Baru dengan yang berada di daratan utama pada pihak yang lain, kesulitan taksonomis juga muncul sebagian dikarenakan kemiripan yang sangat di antara anggota-anggota marga ini.

Dibawah ini ada Apung Zaitun yang bernama latinnya adalah Anthus Hodgsoni, salah satu dari Marga Anthus dan salah satu dari 40 Species nya, bisa di dengar suaranya.

 >> sumber diambil dari Wikipedia : Burung Apung, dan Burung Apung Zaitun

Apung Zaitun, Anthus Hodgsoni





Gambar Burung Pleci

Berikut ini beberapa gambar burung pleci yang ada di seluruh Dunia atau Asia dan Indonesia, kita tahu bahwa Indonesia juga kaya akan berbagai jenis burung, salah satunya yang kita buka adalah gambar - gambar burung pleci yang ada di belahan bumi pertiwi ini.

Mungkin tidak semuanya yang bisa dijelaskan di sini secara rinci, entah itu dari daerah asalnya hingga mungkin saja ragam suaranya, tapi ini mungkin bisa menjadi lebih jelas bahwa burung pleci di Indonesia sangat banyak ragam dan jenisnya sesuai dengan daerah asalnya.

Yang kita tahu burung pleci di Indonesia mungkin hanya pleci biasa atau pleci yang berwarna kuning kecil dan pleci yang berwarna abu-abu atau mata putih, padahal pleci kacamata banyak sekali modelnya.

Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali jenis-jenis burung Pleci, mulai dari burung pleci kacamata Jawa, burung pleci kacamata Sulawesi, hingga jenis burung pleci kacamata Papua, berikut ini ada beberapa gambar atau foto burung pleci, tapi pastinya saya tidak tahu tentang daerah asal dan asli dari negara mana burung-burung pleci ini, karena gambar atau foto-foto ini yang ada ini di unduh dari berbagai sumber, yang jelas ini adalah ragam dan jenis burung-burung pleci kacamata  :

gambar burung kacamata Kacamata Kai, Zosterops grayi
Pleci KAi ( Zosterops Grayi )
foto burung Pleci Sulawesi Zosterops Consobrinorum
Pleci Sulawesi ( Zosterops Consobrinorum )
Foto dan gambar Burung Pleci Kacamata Jawa, Zosterops flavus
Pleci Jawa ( Zosterops Flavus )


Gambar Burung Pleci Makasar
Pleci Makasar ( Zosterops Anomalus )
Gambar Burung Pleci Kacamata Togian, Zosterops somadikartai
Pleci Togian ( Zosterops Somadikartai )
Foto Pleci Kacamata laut, Zosterops chloris
Pleci Laut ( Zosterops Chloris )
Foto dan gambar Burung Pleci kacamata
Pleci Tual ( Zosterops Uropygialis )
Burung Arfak pleci kacamata
Pleci Arfak ( Zosterops Fuscicapilla )
Pleci Manado dahi hitam
Pleci Dahi Hitam, Manado ( Zosterops Atrifrons )
kacamata Wallacea
Pleci Wallacea ( Zosterops Wallacei )
Pleci Papua, Zosterops novaeguineae
Pleci Papua ( Zosterops Novaeguineae )
Gambar burung Kacamata limau, Zosterops citrinella - sebelumnya citrinellus]
Pleci Limau ( Zosterops Citrinella )
Gambar Burung Pleci Mata Putih Ambon
Pleci Mata Putih Ambon ( Zosterops Kuehni )
Gambar Burung Pleci Zosterops mysorensis
Pleci Biak ( Zosterops Mysorensis )
Kacamata kecil, Zosterops minor
Pleci Kecil ( Zosterops Minor )
Zosterops Hypoxanthus
Pleci Kepala Hitam ( Zosterops Hypoxanthus )
Gambar foto pleci zosterops Meeki
Pleci Tagula ( Zosterops Meeki )

Itulah beragam model - model foto atau gambar burung pleci kacamata, mudah-mudahan akan menambah pengetahuan dan semoga bermanfaat.

Tingkatan Tentang Suara Pleci

para pehobi pleci kacamata
Hobi Burung Pleci Kacamata ternyata masih menjadi pilihan banyak orang hingga kini, entah mungkin karena harga yang sangat terjangkau dan mudah dalam memeliharanya, atau bisa juga karena memang burung ini jika di pelihara atau di rawat secara baik dan serius akan mudah menghasilkan kicauan yang bagus dan merdu.

Tak heran setiap kali mengunjungi rumah teman dan para hobi burung lainnya selalu ada burung pleci di setiap gantangan di depan rumahnya, apalagi jika burung pleci tersebut sudah mengeluarkan ocehan dan kicauannya dengan beberapa lagu atau isian yang enak didengar.

Burung Pleci ini memang sangat mudah di master dengan burung-burung lainnya dan sangat cepat merekam dan menirukan suara burung lain, bahkan dengan memperdengarkan suara burung lain dengan menggunakan Handphone pun burung pleci ini dapat menangkap dan merekam secara cepat dan menirukannya.

Branjangan, Gelatik, Ciblek, Kenari, Mozambik, Cucak Jenggot dan Cililin sangat mudah di rekam oleh pleci ini, jadi bisa di rekomendasikan burung-burung tersebut bisa dijadikan master untuk burung pleci, jika anda memang serius ingin menjadikan pleci anda menjadi burung pleci yang sangat Mewah.

Lepas dari hal tersebut di atas, ada beberapa tahapan dan tipe suara pada burung pleci hingga menjadi gacor, cor, berikut ini tahap demi tahap tentang ocehan burung pleci yang mungkin juga perlu anda pahami, mengenai burung pleci ngerol, ngalas, ngriwik dan sebainya, berikut tahapan tahapannya.

Apakah Ngerol itu, ngerol pada pleci adalah suara burung pleci yang artinya suara burung pleci yang panjang atau sambung menyambung menjadi rangkaian lagu harmonis yang lebih panjang, dan di dalam suara ngerol tersebut terdapat suara isian dan suara burung pleci ngalas yang di bawakan secara rapat.

Baik, langsung saja berikut inil adalah tahap-tahapan burung pleci agar mau bunyi ngerol, pertama jelas pleci diam, tanpa suara betul ? Nada panggil pada tahap ini, burung Pleci mengeluarkan suara yang bertujuan untuk memanggil pasangan atau koloni nya.

Nada panggil ini biasa kita dengar seperti Ciew Ciew.... atau cuit....cuit... dan lainnya sesuai jenis dan dan endemik burung Pleci tersebut, yang dilantunkan dengan paruh terbuka lebar. Ngeriwik, pada tahap ini, burung Pleci mulai me-replay lagu dan isian dengan volume suara pelan, paruh cenderung tertutup, suara masih di tahan pada bagian tenggorokan, sesekali terlihat paruh sedikit terbuka, lagu yang di replay burung umumnya berasal pemasteran alami/buatan yang terekam di Auditory Memori ( otak ) burung tersebut.

Dalam tahap ini, masih belum terlalu jelas jenis suara burung apa yang sedang dinyanyikan, pada umumnya pada fase ngeriwik ini, gaya burung Pleci terlihat menggeleng-gelengkan kepala yang oleh sebagian besar orang disebut dengan sebutan teler, sedangkan persepsi gaya teler yang dimaskudkan pada burung Pleci TIDAK SAMA dengan gaya teler pada burung Anis Merah.

Ngeriwik Kasar, merupakan tahapan berikutnya dimana burung Pleci mulai mereplay lagu dan isian dengan volume suara yang keluar lebih jelas dengan paruh mulai membuka, artinya, Pleci tidak lagi menahan kicauanya di tenggorokan melainkan sudah dikeluarkan dengan posisi paruh lebih sering buka tutup, tidak jarang, burung Pleci mengeluarkan riwikannya sambil menggelengkan kepala atau teler ke kiri-kanan mirip seperti burung Anis Merah / Bata.

Pleci yang mulai mapan dan birahi biasanya menjadi berani mengeluarkan riwikan kasarnya bila di dekatkan dengan pleci lain, dalam tahap ini, isian sudah terdengar cukup jelas seperti misalya suara burung ciblek, prenjak, kenari, gelatik wingko, kolibri, kutilang, suara yang dikeluarkan masih dapat terdengar dari jarak 5-10 meter, umumnya pada fase ngeriwik ini, gaya burung Pleci terlihat menggeleng-gelengkan kepala yang oleh sebagian besar orang disebut dengan sebutan teler, sedangkan persepsi gaya teler yang dimaskudkan pada burung Pleci TIDAK SAMA dengan gaya teler pada burung Anis Merah.

Ngeplong, pada tahap ini burung Pleci berkicau variatif lantang dengan volume suara yang keras ( loud ), pada burung Pleci, fase ini disebut juga dengan BUKA PARUH, banyak kategori dalam hal ngeplong ( buka paruh ) ini, yang pertama adalah Ngalas yang artinya melagukan suara kicauan asli burung Pleci seperti di habitatnya ( alas = hutan ), yang kedua adalah burung Pleci yang ngeplong dengan berbagai isian yang bukan suara asli burung Pleci, pada saat ngeplong ini, suara kicauan burung Pleci tersebut dapat terdengar dari jarak puluhan meter.

Ngerol, merupakan tahap berkicau pada burung Pleci yang tinggi. Suara Ngeplong ( baik standar suara Pleci, semi isian ataupun full isian ) dibawakan sambung menyambung secara variatif, diulang-ulang dan kadang dibarengi dengan berbagai suara isian dengan volume suara naik turun yang lantang dengan paruh terbuka lebar ( buka paruh ), suara yang dikeluarkan dapat terdengar dari jarak puluhan meter.